Ibadah kepada Tuhan adalah penegasan bahwa Dia Sang Maha Mutlak adalah dia yang dekat dengan kita sebagai hamba (tasbiah).
Pendekatan ini penting dalam rangka membawa semua orientasi, cita-cita, harapan kepada-Nya sebagai tujuan dari semua perjalanan ini. Secara subjektif, kebertingkatan pencapaian hubungan manusia dengan Tuhan adalah segi dinamis dari upaya manusia melakukan objektivikasi bahwa Dia Yang Maha Suci adalah realitas objektif yang disasar oleh jiwa manusia secara terus menerus melalui hubungan sosial manusia (filsafat teoritis dan praktis).
Allah SWT adalah subjek dan objek yang tetap dalam hubungan manusia dengan-Nya secara niscaya. Perjalanan subjek menuju ke objek dibentuk dalam sebuah sistem peribadatan (syariat) dalam bentuk perwujudan yang dikehendaki-Nya (fikih Islam) yang dinilai secara objektivikasi atas keniscayaan ibadah berikut bentuk peribadatannya.
Referensi ; Buku Epistemologi Ibadah, Muhammad Baqir Ash Shadra. Terbitan RausyanFikr Institute.
No comments:
Post a Comment