Saturday, December 28, 2013

Tuntutan Zaman

Fenomena Perubahan Zaman

Apakah semua fenomena baru yang muncul pada setiap abad itu baik dan senantiasa mengarah kepada maslahatan dan kebahagiaan manusia?

Apakah manusia sudah diciptakan sedemikian rupa sehingga segala sesuatu yang baru itu pasti bergerak menuju kebaikan dan kemajuan baginya?

Apakah suatu masyarakat tidak mungkin jatuh ke dalam penyimpangan dan penyelewengan?

Tidak mungkinkah setiap yang baru itu akan menjerumuskan manusia ke dalam penyimpangan dan keruntuhan?

Memang benar bahwa semuanya itu mungkin saja bisa demikian. Sebab, setiap fenomena yang muncul dalam tiap-tiap zaman bisa menimbulkan kebaikan dan kemaslahatan bagi manusia, sebagaimana juga bisa menimbulkan kehancuran dan kemudharatan baginya. Buktinya adalah munculnya para reformis pada setiap zaman yang bangkit menentang zamannya.

Selain itu, ada juga manusia-manusia reaksioner yang selalu bangkit melawan zamannya. Perbedaan diantara kedua golongan itu ialah: seorang reaksioner bangkit menentang kemajuan yang terjadi pada zamannya, sementara seorang reformis bangkit menentang kerusakan dan penyelewengan yang muncul pada zamannya.

Tuesday, December 24, 2013

Pulau Manado Tua : Harmoni Keindahan Gunung Api dan Taman Laut yang Memukau

Ini Kita Pe Kampung

Pulau Manado Tua bersama Pulau Bunaken, Siladen, Mantehage, dan Nani merupakan gugusan pulau yang membentuk Taman Nasional Bunaken-Manado. Taman nasional sekira 89.065 hektar ini terletak tidak jauh dari Kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. Perairan di kawasan ini memiliki panorama bawah laut spektakuler sehingga tidak salah apabila pernah menjadi tuan rumah World Ocean Conference yang pertama pada  2009.

Taman Nasional Bunaken-Manado adalah salah satu tempat menyelam spektakuler di dunia. Pulau-pulaunya saling berdekatan namun dipisahkan oleh palung sedalam 1.200 meter. Perairan di pulau-pulau ini merupakan perairan yang bebas dari limbah sampah dan berbagai polusi yang biasanya datang dari kota. Taman nasional ini dilindungi dari berbagai jenis kegiatan penangkapan ikan dan terumbu karang baik dengan memancing apalagi menggunakan bahan peledak.

Pulau Manado Tua bisa dicapai dengan kapal motor sekira satu jam dari pusat kota Manado atau berjarak sekitar 10 mil dari Kota Manado. Pulau Manado Tua berbeda dengan pulau-pulau lainya di Taman Nasional Bunaken-Manado. Berbeda karena gunung api tersebut ditumbuhi  pepohonan hijau dan rindang. Datarannya berada di dalam air dengan kemiringan 5 sampai 30 meter dan dibelah sebuah dinding karang dengan kedalaman 25 sampai 50 meter ke dasar laut dan sebuah gua besar. Sambangi langsung dan saksikan sendiri bagaimana taman laut ini benar-benar menakjubkan.

Pulau Manado Tua selain memiliki taman laut yang sempurna dan kaya biota laut, juga memiliki sejarah berkaitan keberadaan suku Bowontehu. Menurut catatan sejarah, suku tersebut sudah ada di Pulau Manado Tua sekira 1623. Dahulu Pulau Manado Tua dihuni oleh suku Bowontehu, pulau tersebut dikenal sebagai Manarow dan merupakan orang-orang dari Etnis Sangir Tua.

Pulau ini memiliki sekitar 3.200 jiwa penduduk dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Masyarakat Manado Tua telah aktif melestarikan terumbu yang rusak dengan bantuan dari pemerintah setempat. Terumbu karang di sini bisa menjadi tempat berlindung ikan-ikan kecil dari para predator. Nusantara Diving Club yang diselenggarakan pada 1985 bertujuan untuk mendesak Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan perlindungan dan pelestarian terhadap berbagai biota laut di perairan Manado Tua.  

Pulau Manado Tua memiliki iklim tropis dengan curah hujan berkisar antara 2.000 - 3.000 mm per tahun. Taman lautnya sendiri dihuni beragam biota laut langka diantaranya dugong, lumba-lumba dan berbagai jenis ikan hias seperti Hippocampus sp, kima raksasa, serta penyu sisik dan penyu hijau. Untuk jenis terumbu karang didominasi oleh jenis Pocilopora sp, Seriaattopora sp, Pachyseris sp, Porites sp, Fungia sp, Herpolitha sp, Holomitra sp, Galaxea sp, Pectinia sp, Lobophyllia sp, Echinopora sp, dan Tubastrea sp.

Selain potensi laut, pulau ini juga memiliki potensi lain seperti hutan lindung, Kubur Raja Mokodokettk, Raja Kokodompis, Raja Wulangkalangi, Pantai Raja (Apeng Datu), Pantai Istana Wakil Raja (Apeng Gugu), Pantai Apeng Salah, Batu Layar (Batu Senggo), Batu Kadera, Batu tempat istirahat (Pangilolong), dan Bua alo yang sekarang menjadi Ibu Kota Kelurahan Manado Tua Dua yakni Bualo.

Tujuan Wisata Lokal 2014

Trend Wisatawan Domestik di 2014


Trend Wisatawan Domestik di 2014
Sebuah survei dilakukan situs pencarian perjalanan global, Skyscanner. Menyebutkan bahwa trend wisata Indonesia tahun 2014  bakal mengalami pertumbuhan menggembirakan dengan maraknya wisatawan nusantara (wisnus) yang melakukan perjalanan wisata di dalam negeri.

Tika Larasati, Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner untuk Indonesia, di Jakarta, Jumat (20/12/2013) mengutarakan bahwa hal ini pun dipacu oleh upaya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang semakin menggalakkan pariwisata dalam negeri.

Diperkirakan bahwa tahun 2014 akan mengalami peningkatan perjalanan lewat udara. Hal itu sejalan dengan melonjaknya lalu lintas udara pada 2013 serta wisatawan yang bergantung pada perjalanan udara yang akan menjadi perhatian utama pariwisata di Indonesia.

Hal yang mendukung perkiraan tersebut adalah adanya 12 bandara baru yang dibuka tahun 2013, tujuh lainnya menyusul tahun 2014 dan tambahan lima bandara dibuka pada 2015. Perluasan rute akan memberi masyarakat Indonesia lebih banyak pilihan berwisata dengan pertimbangan kenyamanan, penerbangan menjadi lebih populer di 2014.

Selain pembangunan bandara baru di Tanah Air, penambahan banyak hotel-hotel mewah di daerah juga mendukung aktivitas dan peningkatan jumlah wisnus.

Memasuki tahun 2014, Skyscanner pun melakukan prediksi tren wisata tahun 2014 dimana wisata dalam negeri akan terus tumbuh khususnya liburan akhir pekan. Kebijakan cuti bersama dari pemerintah memberi tambahan hari libur akan membuat liburan akhir pekan lebih panjang dan mendorong wisata domestik untuk melancong.

Tujuan yang dipilih wisatawan diprediksi adalah yang menawarkan beragam atraksi wisata namun masih relatif dapat terjangkau biaya, budaya, bahasa dan jarak. Ada 10 besar destinasi dalam negeri yang popular dan diperkirakan banyak dikunjungi, yaitu berikut ini.
 sumber: http://www.indonesia.travel/id
  1. Labuan Bajo
  2. Belitung (Tanjung Pandan)
  3. Pontianak
  4. Bandung
  5. Malang
  6. Pangkalpinang
  7. Mataram
  8. Bali (Denpasar)
  9. Tarakan
  10. Bandar Lampung

Pulau Banda: Rahasia yang Tersimpan di Indonesia Timur

Sungguh Indonesia 

Sejak abad pertama Masehi, kepulauan Banda telah menjadi produsen tunggal rempah-rempah seperti pala dan fuli. Pulau Banda dikunjungi oleh banyak kapal dari Cina, India, dan Arab. Rempah-rempah ini sangat berharga dan dijual dengan keuntungan yang sangat besar di pasar dunia saat itu.
Masyarakat Banda sangat bertumpu pada sumber daya alam rempah rempah hingga berubah setelah Belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah dunia.
Meskipun memiliki reputasi besar, Pulau Banda hanya sekumpulan pulau kecil yang terdiri dari tiga pulau besar dan tujuh pulau yang  lebih kecil. Kepulauan ini bertengger di tepi jurang bawah laut terdalam Indonesia yaitu Laut Banda. Perairan di sini dapat mencapai kedalaman lebih dari 6.500 meter.
Dua pulau terbesar yaitu Banda Besar dan Naira, ditumbuhi banyak pohon pala. Pulau ketiga, yaitu Gunung Api atau 'puncak api' merupakan gunung berapi aktif. Di perairan sekitar pulau-pulau ini Anda akan menemukan beberapa taman bawah laut paling spektakuler. Anda dapat menikmati keindahan karang dan ikan berwarna-warni, berenang di air sebening kristal, menyelam, snorkeling, atau bahkan sekadar tamasya saja sudah cukup memuaskan hasrat berwisata bahari Anda.

Terletak 132 km tenggara Ambon, kepulauan ini merupakan daerah terpencil namun sangat indah. Dengan terumbu karang berwarna warni, perairan laut hangat, dan kehidupan laut yang eksotis. Banda adalah surga bagi para penyelam dari seluruh dunia untuk menjelajahi sebuah tempat menyelam yang paling terpencil dan sangat alami di dunia.

Saat ini, Banda telah menyihir para penyelam, pelaut, dan kapal pesiar dari seluruh dunia dengan keindahan alamnya. Baik di atas maupun di bawah laut, keindahan Banda dapat disejajarkan dengan keindahan Raja Ampat di Papua, sebuah surga wisata bahari lain di Indonesia Timur.

Kepulauan Banda merupakan salah satu tujuan wisata Indonesia yang paling populer bagi para penyelam. Baik penyelam ahli maupun pemula. Semua dapat menyelam dari laguna dangkal di antara Bandaneira dan Gunung Api hingga ke dinding vertikal di Pulau Hatta.

Kemanapun Anda pergi berkeliling di sini, maka akan menemukan pemandangan tropis yang menakjubkan, sejarah yang luar biasa, penduduk yang ramah, dan beragam terumbu karang yang masih alami.

Scuba diving masih relatif baru di sini, tapi penyelam yang sudah ahli tidak harus bekerja keras untuk menemukan keindahannya. Bawah laut sekitar Ambon dan pulau terdekat Saparua memiliki beberapa tempat menyelam dengan reputasi mendunia. Ketika Anda menjelajahi permukaan bawah laut maka Anda akan melihat segalanya mulai dari hiu, kura-kura besar, ikan napoleon wrasse, ikan kerapu raksasa, tuna, sinar mobula, cepluk redtooth, berbagai spesies ikan paus, lumba-lumba pemintal, dan kerabat dekat lobster besar, hingga ikan karang yang  jinak atau ikan endemik lepu ambon.

Datanglah ke Pulau Banda dan kunjungi oleh Anda rahasia yang tersimpan di Indonesia Timur ini. Meski penerbangan kesini tidaklah sering namun penantian Anda akan terbayar dengan keindahan surga tropis yang ideal ini.

sumber: http://www.indonesia.travel/id

Surga Tersembunyi di Maluku Tengah

Pantai Ora Maluku
Sebagai negara kepulauan, Indonesia dianugerahi banyak pantai indah dan menunggu Anda menyambanginya. Salah satu pantai di Maluku Tengah yang patut untuk dikunjungi adalah Pantai Ora. Sejauh mata memandang, pesona keindahan pantai ini layak disejajarkan dengan pantai-pantai indah lainnya seperti Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik.

Pantai Ora

Pantai Ora berada di Desa Saleman, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah. Di pantai ini terdapat sebuah resort bernama Ora Beach Resort yang memiliki 6 buah cottage dan semuanya terbuat dari kayu beratap jerami. Setiap cottagenya bisa memuat sampai 3 orang.

Ora Beach Resort merupakan satu-satunya penginapan yang berdiri tepat di atas perairan Pantai Ora. Istimewanya dari resort ini adalah latar belakang cottage yang merupakan Perbukitan Taman Nasional Manusela. Perpaduan cottage kayu yang berdiri di atas air jernih berwarna hijau kebiruan dan latar belakang perbukitan hijau menjadikan pemandangan di Pantai Ora begitu fantastis.

Pesona lain dari panti ini adalah kehidupan biota lautnya. Terumbu karang atau koral di pantai ini beraneka ragam dan berwarna warni begitu juga dengan ikannya. Karena airnya yang begitu jernih, koral dan ikan-ikan yang sedang berrenang kian kemari bisa Anda lihat langsung dari atas perahu, sungguh menakjubkan.

Ketika cuaca cerah pemandangan di Pantai Ora sangat indah bahkan saat malam hari. Bayangkan, Anda duduk di dermaga dan menikmati kerlap kerlip bintang di langit yang bersinar layaknya mutiara. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan keindahan langit malam di Pantai Ora ini.

Karena lokasinya yang terpencil atau jauh dari keramain, pantai ini sangat cocok bagi mereka yang mendamba ketenangan dari kesibukkan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Bagi pengantin baru maka pastinya pantai ini bisa menjadi tempat sempurna untuk berbulan madu.

Monday, December 16, 2013

Partai Politik Peserta Pemilu 2014

Daftar Partai Politik Peserta Pemilu 2014


1.        Partai NasDem (Nasional Demokrat)

Ketua                    : Surya Paloh
Sekjen                   : Patrice Rio Capella
Bendahara             : Frankie Turtan










2.        PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
Ketua                    : H. A. Muhaimin Iskandar
Sekjen                   : H. Imam Nahrawi
Bendahara             : H. Bachrudin Nasori










3.        PKS (Partai Keadilan Sejahtera)
Ketua                    : Muhammad Anis Mata
Sekjen                   : Muhammad Taufik Ridlo
Bendahara             : Mafhud Abdurrahman










4.        PDI Perjuangan (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
Ketua                    : Megawati Soekarnoputri
Sekjen                   : Tjahjo Kumolo
Bendahara             : Olly Dondokambey











5.        Golkar (Partai Golongan Karya)
Ketua                    : H. Aburizal Bakrie
Sekjen                   : Idrus Marham
Bendahara             : Drs. Setya Novanto










6.        Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya)
Ketua                    : Prof. Dr. Ir. Suhardi, M.Sc
Sekjen                   : H. Ahmad Muzani, S.Sos
Bendahara             : Thomas A. Muliatna Djiwandono, MM










7.        Partai Demokrat
Ketua                    : Dr. Susilo Bambang Yudhoyono
Sekjen                   : Edhie Baskoro Yudhoyono, M.Sc
Bendahara             : handoyo Mulyadi









8.        PAN (Partai Amanat Nasional)
Ketua                    : M. Hatta Rajasa
Sekjen                   : Taufik Kurniawan
Bendahara             : Jon Erizal










9.        PPP (Partai Persatuan Pembangunan)
Ketua                    : Drs. H. Suryadharma Ali, M.Sc
Sekjen                   : Ir. H. M. Romahurmuziy, MT
Bendahara : Drs. H. Mahmud Yunus










10.    Hanura (Partai Hati Nurani Rakyat)
Ketua                    : H. Wiranto
Sekjen                   : Dossy Iskandar Prasetyo
Bendahara             : Bambang Sudjagad









11.    PDA (Partai Damai Aceh)
Ketua                    : Tgk. Muhibbussabri. A. Wahab
Sekjen                   : Khaidir Rizal Jamal, S.Pd
Bendahara             : M. Tahir, S.Sos









12.    PNA (Partai Nasional Aceh)


Ketua                    : Irwansyah (Tgk Muchsalmina)
Sekjen                   : Muharram Idris
Bendahara             : Lukman Age








13.    PA (Partai Aceh)

Ketua                    : Muzakir Manaf

Sekjen                   : Muhlis Basyah
Bendahara             : Hasanuddin Sabon








14.    PBB (Partai Bulan Bintang)



Ketua                    : Dr. H. MS. Kaban, SE, M.Si
Sekjen                   : B.M wibowo, SE, MM
Bendahara             : Sarinandhe Djibran, SH






15.    PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia)


Ketua                    : Letjen TNI (Purn) Dr. (Hc) H. Sutiyoso SH.
Sekjen                   : Drs. H. Lukman F. Mokoginta, M.Si
Bendahara             : Linda Setiawati


Friday, December 13, 2013

Tempat wisata di Kota Sumbawa Besar

Ini Lho Destinasi Menarik di Kota Sumbawa Besar...



KOMPAS.com - Berwisata ke destinasi Timur Indonesia memang menyenangkan. Biasanya banyak orang mulai traveling dari Bali setelah itu lanjut ke Lombok dan melewati Kota Sumbawa Besar. Sumbawa Besar adalah ibu kota Kabupaten Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ternyata di Sumbawa Besar banyak sekali obyek wisata yang sarat dengan nilai sejarah, dan kaya arsitektur. Tidak hanya itu, keindahan alamnya juga memukau karena di Sumbawa Besar banyak pulau-pulau kecil yang indah. Pulau yang paling terkenal memang Pulau Moyo. Berikut adalah destinasi wisata terbaik di Sumbawa Besar yang bisa Anda kunjungi.

1. Istana Tua Dalam Loka

Istana Tua Dalam Loka terlihat sangat megah dan istana ini didirikan pada tahun 1885 dan tercatat sebagai rumah panggung terbesar di dunia. Terletak di jantung kota Sumbawa Besar sehingga tidak susah untuk menuju ke sana.

Istana ini memiliki luas bangunan 904 meter persegi dan pantas tercatat sebagai salah satu rumah panggung terbesar di dunia. Istana Tua Dalam Loka dibangun pada era Sultan Muhammad Syah III (1883 – 1931) yang merupakan sultan ke-16 dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III dikukuhkan sebagai penguasa Sumbawa berdasarkan Akte Pemerintah Kolonial Hindia Belanda tanggal 18 Oktober 1883. Mulai saat itulah rakyat Sumbawa merasakan penjajahan kolonial Belanda.

Yang menarik adalah bahan baku pembangunan istana sebagaian besar didatangkan dari pelosok desa di sekitar istana. Kayu jati berukuran besar berasal dari hutan jati sedangkan atapnya yang terbuat dari seng berasal dari Singapura. Bangunan istana yang kini digunakan sebagai Museum Daerah Sumbawa ini sarat akan pesan filosofis dan merupakan simbol landmark Kota Sumbawa Besar. Sayang saya lihat bangunan ini kurang terawat dan terkesan dibiarkan.

Untuk memotret istana ini saat paling tepat adalah pagi hari, karena saya kebetulan sampai pada siang hari dan mendapatkan istana ini backlight dengan sinar matahari. Esoknya saya datang pagi-pagi sekali karena cahaya yang masuk pas mengenai bangunan istana ini.

Jika Anda ingin memotret di dalam istana bawalah tripod, karena di dalam ternyata cahaya cukup gelap. Jika perlu gunakan flash untuk mengisi sudut-sudut kosong dari istana ini.

BARRY KUSUMAWisma Praja di Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
2. Wisma Praja

Landmark lainnya dari Sumbawa Besar adalah Wisma Praja. Bangunan ini merupakan Istana Belanda pada tahun 1932, tempat kediaman terakhir Sultan Kaharuddin III. Beliau melakukan kegiatan pemerintahan di sini. Sekarang digunakan sebagai tempat penerimaan tamu–tamu agung dan kegiatan–kegiatan upacara/resepsi yang bersifat formal, serta pertemuan terkait kepemerintahan lainnya.

Untuk memotret Wisma Praja lebih baik menjelang sore hari, karena kebalikan dari Istana Tua Loka. Saat yang tepat matahari mengenai bangunan adalah pada sore hari.

3. Pantai Kencana

Pantai Kencana merupakan tempat rekreasi yang sudah punya infrastruktur yang lengkap, karena di sini berdiri sebuah hotel. Untuk menuju Pantai Kencana jaraknya sekitar 11 km dari Kota Sumbawa Besar dan merupakan pantai yang cukup menawan dan ditata rapi.

BARRY KUSUMAPantai Kencana di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Dengan bentuk pantai yang melengkung dan di kedua ujung lengkungannya masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Terutama di lengkungan bagian kanannya berdiri batu karang berbentuk alami dengan bolongannya. Di Pantai Kencana ini kita bisa menyaksikan sunset dan hunting human interest yakni orang-orang yang sedang bermain di sini. Siapkan lensa wide dan tripod agar bisa mendapatkan hasil foto alam yang memukau.

4. Desa Poto

Sumbawa dikenal sebagai penghasil madu hutan terbaik, selain madu hutan ternyata di Sumbawa Besar sangat terkenal akan kerajinan tenun yang begitu melegenda. Kerajinan tenun Sumbawa begitu khas, dan terbukti mempunyai kualitas yang terbaik diantara semua tenun yang ada di Indonesia.

Desa Poto merupakan salah satu desa di Kabupaten Sumbawa yang tetap memelihara kelestarian budaya daerah seperti tenunan tradisional ini. Di sini kita bisa melihat langsung bahkan bisa memotret pembuatan tenun Sumbawa.

BARRY KUSUMAPerajin tenun di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Selain pembuatan tenun, kita juga bisa melihat kerajinan lain seperti pembuatan gerabah dan atraksi permainan rakyat seperti pacuan kuda, karapan kerbau. Untuk dua atraksi terakhir ini memang ada masanya, biasanya setelah panen.

Untuk menuju ke Desa Poto yang letaknya di Kecamatan Moyo Hilir kira-kira 13 km dari kota Sumbawa Desar dapat dijangkau dengan sarana transportasi darat seperti angkutan umum ataupun menggunakan mobil.

Di desa Poto ini kita bisa mengabadikan para perajin tenun, mereka biasanya mengerjakan tenun di dalam rumah. Keahlian para wanita Sumbawa yang diwariskan secara turun menurun. Untuk bisa memotret sebaiknya kita meminta izin terlebih dahulu.

Karena di dalam rumah kondisi cukup gelap, pakailah lensa dengan bukaan besar misal F2.8 atau F1.8 agar bisa menangkap momen secara baik. Hindari menggunakan flash karena bisa mengganggu para ibu-ibu perajin tenun ini. Jika sudah memotret hindari memberikan uang kepada mereka. Lebih baik Anda membeli hasil tenun mereka. 

BARRY KUSUMAIkan bakar, kuliner khas Sumbawa.
5. Kuliner

Kuliner Sumbawa Besar memang tidak jauh dari hasil laut, ya seafood di Sumbawa Besar sangat terkenal. Karena letak Sumbawa Besar ini dekat dengan laut yang membuat hasil laut di daerah ini melimpah.

Ada beberapa kuliner khas daerah seperti ikan pepes dan sambal mangga. O iya jika ke Sumbawa Besar harga ayam lebih mahal dari ikan. Jadi lebih baik memakan ikan di sini, selain segar, harganya pun juga terjangkau. (BARRY KUSUMA)
Editor : I Made Asdhiana