Menurut Master
Johnson, bila ada rangsangan sexual, maka berturut-turut terjadi tahap-tahap
respon sexual sebagai berikut:
1.
Tahap ransangan: terjadi ereksi penis pad
laki-laki serta lubrikasi vagina dan pembesar klitoris pad perempuan.
2.
Tahap plateau: bila ransangan yang efektif
berlangsung terus, maka kebangkitan (arausal)
menjadi lebih tinggi dalam waktu singkat. Pada laki-laki penis menjadi lebih
keras, testi terangkat. Pad perempuan terjadi vasokonstruksi pad sepertiga luar
dari vagina bersamaan dengan pengencangan mama, puting susu da uterus, serta
kulit menjadi lembab, otot tegang, akhirnya klitoris tertarik ke dalam.
3.
Tahap orgasme: bila ransangan terus berlanjut, maka
timbul orgasme, “mirip reflex bersin”, puncak kepuasan fisik dan emosional
dalam aktivitas sexual. Terjadi pelepasan ketegangan otot secara cepat sertai
eyakulasi sperma pada laki-laki dan kontraksi vagina pada perempuan. Pada kedua-duanya
terjadi hiperventilasi dan tekanan darah yang meningkat. Pengalaman ini
berlangsung hanya beberapa detik dan sangat menyenangkan, lebih bervariasi pada
laki daripada perempuan.
4.
Tahap resolusi: berangsur-angsur kembali ke
keadaan tubuh pra-ransangan, sering dengan banyak keringat dan rasa ngantuk,
lamanya kira-kira sama dengan tahap rangsangan.
5.
Tahap refrakter: terjadi hanya pada pria, yaitu tahap tidak dapat diransang
sesudah orgasme. Lamanya bervariasi (mulai dari setengah jam sampai beberapa
hari), dan makin lanjut umur makin lama. Sebaliknya perempuan tidak mengalami
tahap refrakter dan dapat mengalami orgasme multipel.
Ransangan efektif dapat datang
dari berbagai sumber, termasuk pikiran, fantasi, perabaan (khususnya daerah
sensitef erotogenik), visual (mungkin lebih penting bagi laki-laki daripada
perempuan) dan pembauan. Perbedaan individu bervariasi besar dan sangat
dipengarui oleh belajar.
Kenikmatan sexual dapat terjadi
akibat banyak aktivitas lain selaian
dari hubungan sexual yang menurut kebanyakkan orang harus mencapai orgasme. Sebenarnya,
bila orgasme dipandang sebagai “prestasi” yang harus dicapai dan
diperhitungkan, serta dipandang sebagai pekerjaan atau tugas, maka sex akan
kehilangan kesenangan dan kegembiraan. Namun bagi sebagian besar orang, orgasme
merupakan tujuan akhir sexual, tapi banyak perempuan hal ini lebih merupakan
impian dibandingkan laki-laki, biarpun mereka dapat mencapai orgasme ganda bila
dirangsang secara adekuat. Pada laki-laki kemampuan frekuensi orgasme paling
tinggi terdapat paada umur sekitar 18 tahun dan sesudah berangsur-angsur
menurun, pada perempuan kepekaan sexual meningkat sampai permulaan umur 30an
dan stabil terus, bila keadaan memungkinkan. Kedua jenis kelamin dapat
mengalami orgasme tanpa keterikatan emosional terhadap partner, ataupun dengan
cara impersonal, namun pengalaman yang paling menyenangkan dan membahagiakan adalah
dalam relasi yang mesra, setia, penuh kasih dan saling memberikan. Saraf simpatikus
yang diaktifkan dalam keadaan bahaya dan anxietas, menghambat ereksi dan
mempercepat eyakulasi pada laki-laki. Saraf ini menghambat perangsangan pada
perempuan. Jelas bahwa stres mempunyai pengaruh tidak baik pada sex.
Referensi tinggalkan email.