BUKU DARAS FILSAFAT ISLAM
Nilai Proposisi-Proposisi Etika dan Hukum
Pembahasan tentang etika dan hukum merupakan pembahasan yang sangat penting untuk menumbuhkan ketaatan dan kedamaian didunia posisinya berada diaksiologi dimana kalau diaksiologi ada acuan yang bisa di inderawi, karena dasar semua nilai berada pada Ontologi dasar konsep hukum konsep sehingga membutuhkan etika. Hukum itu afirmasi berbentuk tindakan/tahsdiq sedangkan etika dia negasi konsep bisa positif dan negatif juga.
Etika dan Hukum bisa kita dapatkan pertama melalui anjuran, perintah, dan larangan, kedua dalam bentuk berita dan proposisi-proposisi yang logika yang memilikit subjek dan predikat. Tujuan hukum untuk kedamaian masyarakat sosial sedangkan etika lebih pada kesempurnaan rohani lebih luas dari pad tujuan hukum.
Kriteria Benar Salah Dalam Proposisi-Proposisi Nilai
Benar dan salah bukan niscaya karena sesuatu itu bisa dimaafkan karena dia bersandar pada alam dan alam partikular bagian perbagian yang niscaya hanya ada pada ontologi. Kalau aksiologi di kita konsepsi dulu lalu kita bertindak. Seharusnya dalam tindakan hukum kita harus bisa merujuk pada etika, karena hukum tidak mempunyai konsep dan tidak bisa disalahkan dia selalu benar dalam arti hukum untuk menghukum etika yang membatasi hukum. Hukum membutuhkan etika kalau tidak ada etika jadinya seperti hukum di Insonesia ini.
Kita lihat di berita seorang nenek dihukum 6 bulan karena mencuri 3 buah kakao dan kita lihat juga bagaimana seorang koruptor miliyaran uang rakyat di hukum hanya 2 tahun saja. Betapa sangat berbeda sekali dari sisi etika tidak bisa kita terima, akan tetapi dalam posisi hukum itu yang tertulis dalam UU kita Indonesia tidak salah toh...
Tanggapan Atas Suatu Keberatan
Filsafat Etika membicarakan konsekuensi, premisnya bukan seperti hal-hal umum, kita contohkan jujur itu baik, akan tetapi bagaimana ketika kita jujur dengan konsenkuensi akan terjadi kematian bagi orang lain ketika kita jujur. Maka dengan ini bahwa tidak semua yang baik bisa kita amplikasikan di luar begitu juga dengan pengetahuan tidak bisa semua yang kita tau kita berikan pada orang lain karena bisa saja akan terjadi kesalahan dalam penafsiran dan lain-lain. Jadi etika tidak sampai pada konsepsi umum tapi dia pertikular dan tidak mempunyai hubungan konsekuensi akibat dan tindakan tersebut yang kita lakukan.
Relativitas Etika dan Hukum
Hukum mempunyai pengecualian di alam dan berbentuk afirmatif artinya sudah ada kesepakatan atau disetujui, bahkan baiknya kejujuran tidak berlaku universal. Hukum terbatas akan waktu, apabila lewat waktu maka gugur stu bentuk hukum tersebut diganti dengan betuk hukum yang baru.
Perbedaan Antara Proposisi Etika dan Hukum
Perbedaan dari Etika dan Hukum sangat banyak sebagaimana kita bisa lihat diatas hukum lebih pada alam sedangkan etika lebih pada Tuhan. Untuk itu kita harus bisa bangun hukum dengan landasan etika yang kuat. Karena hukum tanpa etika tidak akan tercapai keadilan di alam ini.
Lanjut
Sebelum kita bahas lebih lanjut lagi bahas dulu apakah kebenaran itu, kebenaran adalah kesesuian antara ide dan realitas. Mencari kesesuai antara dalil etika dan dalil hukum kebenaran dalam kontenks pengetahuan.
Kebergantungan Filsafat pada Epistemologi
Dalam epistemologi persepsi butuh usaha dan kesadaran sudah ada dalam diri. Persepsi sama dengan konsep apa yang di inderawi, memperspsi, melihat alam dengan tujuan kembali mencari Tuhan mentashdiq. Konsep menghasilkan hubungan apa yang ada pada fitra kita dan apa yang ada pada objek. Tujuan epistemologi ingin menemukan bagaimana kita mempersepsi Tuhan sebagai konsep dasar untuk kembali pada Tuhan. Karena tidak mungkin kita bertindak tanpa membutuhkan konsep. Dalam filsafat kita harus banyak konsep itu poin penting yang perlu kita ketahui.
Kemungkinan Pengetahuan
Kemungkinan manusia mempunyai pengetahuan sangat mungkin, karena walaupun dia ragu akan pengetahuan tetapi dia tidak bisa ragu kalau dia memang ragu dengan pengetahuannya. Dengan begitu maka kita sudah dapat bentuk pengatahuan, sumber pengetahuan yang kita gunakan adalah indera dan rasio (akal) tapi rasio juga sebagai sumber dan alat juga.
Ilmu Hudhuri dan Hushuli
Pengetahuan hudhuri itu adalah pengetahuan yang langsung hadir dalam diri kita. Proses Hudhuri terbagi dua ada yang melalui konsep dan yang kita rasakan langsung. Melalui konsep kita yang pertama melihat seseorang itu baik dan setelah konsep kita sudah banyak tentang dia maka akan berubah ternyata dia tidak baik, sedangkan yang kita rasakan langsung kita memegang gelas panas maka akan langsung terasa panas di tangan kita.
Pengetahuan hudhuri tak mungkin keliru dia tidak bisa disalahkan juga karena itu fitra kita. Kita merasakan jatuh cinta, senang, sedih itu benar apa yang kita rasakan akan tetapi dalam aktulnya berbeda itu bukan lagi hudhuri lagi. Dalam Hudhuri ada gradasi pengetahuan kebertingkatan jiwa yang kita rasakan. Dan yang menentukan benar dan salah harus sesuai dengan ide dan realitas adalah Hushuli. Hushuli terbagi dua bagian tashdiq dan tashawur, tashdiq harus memiliki predikat sebuah predikat dan pasti mengacu di alam. tashdiq subjek berhubungan dengan predikat.
Tulisan ini tidak sempurna sebagaimana mestinya tapi mudah-mudahan bisa membantu... dan mohon kritikannya..
No comments:
Post a Comment