Jasa Ahmad Soekarno
|
23/07/2008
|
Negara-negara Gerakan Non-blok (GNB) pernah dipandang sebagai kutub
kekuatan yang disegani dan berperan aktif di kancah internasional. Sayangnya,
kini reputasi GNB semakin memudar. Pencetus gerakan ini tiga atau empat orang
saja dan yang paling berjasa adalah Presiden Republik Indonesia yang pertama,
Ahmad Soekarno.
Ada baiknya jika saya ceritakan kenangan saya di sini. Tahun 1353 Hijri
Syamsi (1974 Masehi), saya ditempatkan di sel bersama satu atau dua orang
lainnya. Sel tersebut hanya seluas 2,20 meter dan lebar 1,80 meter. Suatu
malam, di saat saya mengerjakan shalat Maghrib, sel kami ketambahan satu
penghuni baru. Tahanan tersebut adalah seorang komunis yang ekstrim. Ketika
melihat saya sedang menunaikan shalat, ia memahami bahwa saya seorang dari
kelompok agamis. Sejak itu, ia menjauh dari saya. Meski berulangkali saya
mencoba untuk mendekatinya, namun ia selalu menghindar.
Ketika saya memahami sikapnya tersebut, saya menyampaikan satu ungkapan
yang membuatnya berubah total. Saya katakan, Ahmad Soekarno di Konferensi
Bandung, Indonesia, mengatakan, "Yang mengumpulkan kita di tempat ini
bukanlah kesamaan ideologi ataupun ras, namun yang mengumpulkan kita di
tempat ini adalah persamaan kebutuhan yang kita miliki."
Kemudian saya katakan bahwa antara saya dan Anda saat ini ada kesamaan
kebutuhan. Kita sama-sama berada dalam satu sel, penjaga di luar sel
mengamati gerak-gerik kita. Algojo menunggu Anda dan saya untuk disiksa dan
diinterogasi. Saya menambahkan, ideologi kita berbeda, namun kebutuhan kita
sama. Saya menegaskan, di saat persamaan kebutuhan di pentas dunia mempunyai
dampak yang besar, maka di penjara sekecil ini pengaruhnya harus lebih besar.
Setelah itu, kami dapat menjalin persahabatan. Sebenarnya Ahmad Soekarnolah
yang berjasa menjadikan kami sahabat. Saat ini demikian. Negara-negara Islam
memiliki kebutuhan yang sama. Mereka menjadi sasaran dan keserakahan musuh,
padahal mereka memiliki fasilitas dan saran yang sangat besar.
|
No comments:
Post a Comment