Dalam suatu masyarakat, suatu gerakan pikiran atau suatu akidah revolusioner, orang terpelajar, pemikiran yang jernih, sadar, dan bertanggungjawab menunjukkan melalui karya-karya mereka bahwa ada cara untuk mengenali suatu akidah atau agama.
Mereka menunjukkan bahwa ada suatu cara untuk memberikan kesadaran kepada rakyat. Di sisi lain, tanggungjawab rakyat adalah memberikan semangat mereka dan kekuatan mereka kepada suatu gerakan. Mereka bertanggungjawab memberikan dorongan.
Suatu gerakan adalah seperti tubuh yang hidup. ia berpikir dengan otak ilmuan dan memberikan cinta melalui hati rakyatnya. Apabila iman, ketulusan, cinta dan pengorbanan dalam masyarakat berada dalam keadaan minimum, rakyat bertanggungjawab atasnya.
Namun, dimana pengertian yang tepat dari suatu akidah dalam keadaan minimum, dimana visi, kesadaran, keinsafan logis, keakraban mendalam dengan tujuan suatu kaidah tidak mencukupi, dimana makna, maksud dan kebenaran dari suatu akidah tidak ada, para ilmuwan yang harus bertanggungjawab.
Agama,khususnya, memerlukan keduanya, karena agama adalah sejenis pecinta kesadaran atau cinta akan kesadaran. Dalam agama, pengetahuan dan perasaan tidak diperlukan sebagai entitas terpisah karena ketiganya ditransformasikan ke dalam pengertian dan keimanan melalui akal sehat dengan mengetahui sesuatu.
Inilah Islam. Lebih dari agama manapun, ia adalah agama pembaca buku, agama jihad, agama pemikiran dan cinta. Dalam Alquran, orang tak dapat menemukan batas-batas antara cinta dan iman.
No comments:
Post a Comment