Wednesday, February 27, 2013

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei


Biografi
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran

Dengan nama Allah, Maha Pengasih Maha Penyayang
Ayatullah Sayyid Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, lahir tahun 1939 dari keluarga ulama dan pencinta ilmu di Masyhad, kota religius terbesar di Iran. Garis keturunannya bersambung hingga ke Imam Ali Bin Husain (‘alaihissalam), Leluhur Ayatullah Khamenei juga aktif di bidang politik, di samping beraktivitas di bidang keilmuan dan fikih.

Ayatullah Khamenei menerima pendidikan agamanya di Hauzah Ilmiah Masyhad dan Qum serta belajar di bawah bimbingan guru-guru besar Hauzah seperti Ayatullah Sayyid Hasan Borujerdi, Imam Khomenei (rahmatullahi’alaihi) dan Allamah Thabathaba’i sampai mencapai derajat ijtihad. Beliau mengajar teologi dan tafsir al-Quran di Masyhad dan saat ini beliau mengajar fikih Islam.

Dipengaruhi oleh ide-ide politik dan revolusioner dari aktivitas anti-Pahlevi Nawab Safavi, suatu lahan telah disiapkan bagi Ayatullah Khamenei untuk menjadi politiis selama masa mudanya. Ketika gerakan Islam di Iran dimulai pada tahun 1341 di bawah Kepemimpian Imam Khomenei (ra) dan keimanannya pada perlu perubahan sosial berdasarkan Islam, beliau memulai kegiatan politiknya yang berpusat pada peningkatan kesadaran masyarakat. Melalui berbagai pertemuan umum yang diaturnya, beliau melibatkan akal pendengarannya dengan isu-isu poiltik Iran dan Dunia Islam serta mendorong dan memperdalam ide-ide revolusioner dengan menyelenggarakan diskusi-diskusi keagamaan dalam bentuk baru dan menjeluk. Pada saat yang sama, seraya menyususn dan menerjamahkan sejumlah buku, beliau menguraikan ajaran Islam, tujuan musuh untuk menghadang Islam dan plot-plot dari kekuatan mustakbirin dan penjajah untuk memaksakan kemunduran pada masyarakat Islam. Sebagai hasil dari kegiatan ini, beliau berkali-kali ditangkap dan dipenjara dan mengalami berbagai jenis penganiayaan oleh rezim Pahlevi.

Meskipun mendapat permusuhan dari rezim Pahlevi, Ayatullah Khamenei memiliki pengetahuan agama, politik, sastra, seni, dan budaya atas Iran dan dunia. Kefasihan dan usaha kerja kerasnya untuk mempromosikan prinsip-prinsip gerakan Islam melalui penafsiran al-Quran dan Nahj al-Balaghah telah membuatnya memiliki kepribadian yang luar biasa dengan kedudukan mulia di antara orang-orang. Pada puncak perlawanan oleh orang-orang saleh dari Iran, Ayatullah Khamenei mengambil kepemimpinan perlawanan sipil di Masyhad dan Khorasan.

Selain memaparkan penindasan rezim Pahlevi dan mengelaborasikan tujuan pemerintahan Islam, Ayatullah Khamenei menyoroti perlunya membentuk sebuah pemerintahan Islam. Selama masa itu, beliau diangkat ke Dewan Revolusi Islam oleh Imam Khomeini (ra) dan setelah kemenangan revolusi Islam, beliau memegang posisi-posisi penting seperti masuk pada keanggotaan Dewan Revolusi Islam, anggota Ahli, ketua Dewan Tinggi Revolusi Budaya, Ketua Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dan Presiden Republik Islam.

Ayatullah Khamenei adalah pendiri partai Republik Islam. Beliau mendirikan surat kabar Jomhouri-e Eslami, sebuah surat kabar umum pertama yang diterbitkan setelah kemenangan Revolusi Islam. Dari awal perang yang dipaksakan pada Iran dan Irak, Ayatullah Khamenei hadir di medan perang atas perintah Imam Khomenei. Beliau secara pribadi biasa pergi ke wilayah operasional dan mengejar hal-hal yang berkaitan dengan pertahanan dan organisasi kekuatan, fasilitas dan operasi. Pada tanggal 27 Juni 1981, Ayatullah Khamenei selamat dari upaya pembunuhan oleh Munafikin-sebuah organisasi yang berafiliasi dengan musuh asing Iran-berkat doa orang-orang dan upaya para dokter. Tak lama setelah itu, beliau terpilih sebagai Presiden Republik Islam Iran dengan suara telak. Beliau terpilih kembali sebagai presiden dalam periode kedua pada tahun 1985 dan menjabat sebagai presiden sampai meninggalnya Imam Khomeini (ra).

Pengaturan organ-organ eksekutif megara secara sistematis, mengurus pengelolaan yang berkaitan dengan Pertahanan Suci, mengatur perjalan ke berbagai provinsi Iran untuk bertemu orang-orang secara pribadi, memberikan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat, mengejar renaisans budaya dan melakukan upaya-upaya untuk membantu negara mencapai kemajuan yang komprehensif adalah sebagian dari pencapaian domestik yang dicapai Ayatullah Khamenei selama masa kepresidenannya.

Ayatullah Khamenei memainkan peran penting dalam membuka pintu untuk interaksi dengan negara-negara asing, hadir dalam pertemuan-pertemuan internasional yang penting guna menjelaskan pandangan Republik Islam dan menanamkan semangat kepercayaan diri menjadi muslim dan orang-orang tertindas diseluruh dunia. Melawan kekuatan arogan dunia, mendukung gerakan perlawanan negara Palestina dan Lebanon, dan gerakan kemerdekaan dari Timur dan Barat termasuk bagian dari kebijakan pusat dan efektif Republik Islam di Front Internasional selama masa periode kepresidenan Ayatullah Khamenei.

Pidato Ayatullah Khamenei di Majelis Umum PBB ke 42 dan pidato di KTT ke-8 Gerakan Non-Blok di Harare tidak diragukan lagi adalah titik balik dalamsejarah hubungan luar negeri Iran. Dalam pidato-pidato tersebut, selain mengekspos kekuatan arogan dan kolonial, beliau menerangkan posisi dasar dan pandangan Republik Islam kepada wakil-wakil dari semua negara anggota.

Setelah wafatnya Imam Khomeini (ra) pada tanggal 13 Juni 1989, berdasarkan konstitusi, Majelis Ahli (yang anggotanya dipilih oleh rakya) memilih Ayatullah Khamenei sebagai Pemimpin Revolusi Islam. Setalah itu, masyarakat, para ulama, dan tokoh-tokoh agung Iran mendukung Ayatullah Khamenei dan bersumpah setia kepadanya. Kepemimpinan Ayatullah Khamenei di Iran telah menjadi era konsolidasi Republik Islam dan mengejar prestasi utama Revolusi Islam yang besar, yaitu keadilan, kemajuan yang komprehensif dan upaya luas untuk mengklarifikasikan kebenaran agama. Kepemimpinannya telah bertepatan dengan perkembangan internasional dan domestik yang penting. Dengan mengikuti rekomendasi-rekomendasinya, yang didasarkan pada ajaran Islam, Iran telah bergerak maju berhasil melalui jalur sulit meskipun dihadang berbagai konspirasi dari kekuatan arogan dan hegemonik, sebuah fakta yang di akui oleh para pengamat di seluruh Dunia. Selama periode ini, Republik Islam Iran telah memelihara dukungan rakyat dan telah menyelenggarakan lebih dari dua puluh pemilu, yang merupakan perwujudan dari demokrasi di Iran. Terlepas adri ekonomi, keamanan, tekanan politik dan budaya kekuatan dominan, Iran telah mencapai kemajuan yang luar biasa diberbagai bidang, termasuk pengembangan nanoteknologi, teknologi stem cell, kemajuan di bidang yang berkaitan dengan kedirgantaraan, pertahanan diri yang cukup dalam bidang ilmu nuklirm transformasi ekonomi dan mengeluarkan bakat orang-orang dan pemuda yang luar biasa di Iran, yang semua hasil inovasi Ayatullah Khomeini dan analisis menjeluk dan tajam tentang peran penting pengetahuan dalam dunia modern. Yang Mulia Seyyed Ali Khamenei percaya bahwa kemajuan ilmu pengetahuan adalah prasyarat untuk mencapai martabat, kehormatan, kesejahteraan dan kekuasaan di tingkat global. Beliau juga percaya bahwa Iran Islam memiliki misi ilmiah pengembangan ilmu pengetahuan, Iran harus berubah menjadi suatu otoritas di antara negara-negara Islam.

Selama kepemimpinan Ayatullah Khamenei, kebijakan luar negeri Republik Islam telah dibangun atas dasar kemandirian, swasembada, melawan kekuatan arogan, anti-Zionisme, mendukung gerakan pembebasan, memperhatikan isu-isu dunia dan negara-negara muslim, melakukan upaya mewujudkan kesatuan lebih jauh bagi Dunia Islam dan melakukan upaya untuk membangkitkan negara-negara Islam. Dalam anjuran-anjurannya, Ayatullah Khamenei telah memberikan perhatian khusus dan penekanan terhadap prinsip-prinsip ini, terutama Kebangkitan Islam seta persatuan dan solidaritas masyarakat muslim. Beliau selalu meminta masyarakat muslim untuk waspada menghadapi plot dan rencana kekuatan arogan dan kolonial, percaya bahwa satu-satunya cara untuk melahirkan martabat bagi umat muslim dunia dan kunci kemenangan bagi umat Islam adalah mempromosikan Islam Muhammad yang murni serta persatuan dan kohesi Islam. Perspektif ini telah menjadikan Iran sebagai fokus dan perhatian Internasional dan negara yang aktif dan berpengaruh di forum internasional.

Berdasar pengakuan dari musuh-musuh Republik Islam Iran, selama bertahun-tahun, Iran telah bergerak cepat menuju tujuan dengan kekuatan lebih daripada di masa lalu.

Bagaimana dengan pemimpin kita Indonesia? Kita harus tetap berusaha untuk membangun kebudayaan Indonesia yang telah terkenal dengan keramahan dan saling tolong menolong yang akhir-akhir ini sudah mulai pudar. Mari kita bangun Bangsa Indonesia dengan membangun generasi mendatang dengan kekuatan ilmu dan akhlak. Pemimpin Iran mereka mengetahui semua cabang ilmu dari ilmiah sampai ilmu agama itu lah yang kita contohkan karena sesungguhnya politik dan agama tidak terpisah tapi saling mendukung satu sama lainnya.


No comments:

Post a Comment