Wednesday, February 20, 2013


ILMU DALAM ISLAM

Didalam Islam ilmu mempunyai tempat yang lebih dibandingkan dengan agama-agama lain. Disebabkan karena konsep tentang ilmu di dalam Islam yang dianggap suci. Dalam pandangan Mulla Shadra alam semesta adalah manifestasi Allah SWT. Manifestasi Allah memiliki begitu banyak sifat dan sifat-sifat mana yang sesuai dengan Allah pada alam ini. Salah satu manifestasi Allah SWT di alam ini adalah ilmu yang diperuntukkan hanya untuk manusia.
Oleh karena itu kemuliaan manusia adalah memiliki ilmu karena ilmu merupakan manifestasi, secara prinsip ilmu dikonsepsi dari wujud Allah SWT. Jadi didalam ilmu ada manifestasi Allah pada saat manusia bodoh dia tidak memiliki salah satu sifat Allah SWT.
Manifestasi Tuhan ada pada ilmu untuk bagaimana ilmu itu bisa membuat masyarakat dan peradaban sesuai dengan ilmu. Dalam Islam ilmu tidak bertentang satu sama lainnya malah ilmu dan agama saling melengkapi .
Seperti dalam pandangan Ayatullah Sayyid Murtadha Muthahhari memberikan konsep tentang ilmu dimana Muthahhari membaginya dalam tiga bagian pertama ilmu tidak dibatasi oleh jenis kelamin tertentu tidak hanya dibatasi pada laki-laki saja yang bisa mencari ilmu tapi perempuan juga wajib untuk mencari ilmu tidak ada batas dalam jenis kelamin sehingga ilmu tidak memiliki jenis kelamin, kedua ilmu tidak terbatas pada ruang dan waktu, dan ketiga ilmu tidak mempunyai batasan dalam konteks apapun mulai dari siapa yang menyampaikannya dari mana dan oleh siapa dia tidak terbatas oleh agama apapun dari orang musrik, kafir dan lain-lain selama ilmu itu bisa bermanfaat untuk diri dan membawa manfaat buat masyarakat.
Ada satu hal yang penting buat kita para pencari ilmu, kita tau bahwa definisi ilmu dalam pandangan dunia jaman sekarang adalah ilmu yang berhubungan dengan melalui proses ilmiah proses pencarian ilmu dalam ilmiah pada tempatnya penting tapi kita tidak bisa menutup ada cara lain buat kita yang tidak bisa dikesampingkan yaitu dengan cara moral, penyucian diri dan etika ini ada pada hati. Untuk mendapatkan ilmu secara ilmiah/akademis harus disesuaikan dengan hati, karena hati yang menentukan bagaiman ilmu itu bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk masyarakat. Ketika ilmu tidak dibaringi dengan ilmu hati maka hancurlah sudah ketidak akan mampu untuk melawan hawa nafsu yang menguasai kita, karena cuma ilmu yang bisa mengontrol hawa nafsu dibawa pada hal-hal yang baik.
Para pemimpin Indonesia harusnya memiliki ilmu hati (moral, menyucian diri dan etika) yang baik untuk bisa menjaga mereka sehingga tidak melakukan korupsi seperti yang terjadi sekarang ini di Indonesia.

No comments:

Post a Comment